Goes to Second Season



Mempunyai nama besar, pemain berkualitas, dan didanai oleh perusahaan yang besar yang ternama sudah sangat cukup bagi klub profesional sekelas Arema. Tapi itu semua tidak mampu dimanfaatkan menjadi sebuah prestasi dalam ajang ISL ini. Terpuruk di peringkat 9 dan tersingkir di babak awal Copa Indonesia dari tim divisi utama bukanlah sebuah hal yang pantas bagi tim jawara Copa Indonesia dua kali.



Berbagai alasan atas kegagalan dalam pencapaian target yang dicanangkan management dalam putaran pertama, yaitu berada dalam big four-pun dikeluarkan tim pelatih. Suara-suara sumbang mulai terdengar dari luar. Aremania tidak habis pikir mengapa tim kesayangannya tidak mampu mengeluarkan bersaing dengan klub-klub papan atas ISL. Mereka menuntut agar jajaran management dan pelatih tidak tinggal diam atas kejadian ini. Sang allenatore, Gusnul Yakin, melakukan pencoretan terhadap pemain-pemain yang kurang berkontribusi di putaran pertama dan membuka “gerbang” seleksi bagi pemain asing yang ingin bermain di Arema. Pemain yang menjadi korban pencoretan tersebut yaitu Aaron Nguimbat, Esaia Pello Benson, Jefry Prasetyo, Dodik Kurniawan, Ali Usman, dan I Komang Mariawan. Di samping itu pemain seleksi datang silih berganti belum mampu memikat hati sang treinador untuk menempati pos yang ditinggalkan pemain-pemain yang dicoret tersebut. Namun ada beberapa nama yang memikat Aremania, antara lain Leo Citescue, mantan pemain PSM Makassar. Saat uji coba melawan PS Kaki Mas di Stadion Kanjuruhan(6/12), ia menunjukkan skill yang bisa dikatakan cukup bagus. Sementara di sector striker, sepeninggal Emile Bertrand Mbamba, Arema masih belum memiliki sosok goal getter pendamping Serge. Aremania meminta agar management mampu “mengembalikan” Patricio Morales ke kandang singa. Dan permintaan tersebut akhirnya terkabul setelah terjadi deal antara Pato dengan management Arema. Semoga di putaran kedua yang akan dimulai Februari nanti, Arema mampu memperbaiki performanya dan kembali ke tempat yang “layak” dalam clasifica.
Read More…

Supporter Bola Se-Indonesia Banjiri Malang

Kota Malang menjadi lautan ribuan suporter saat berlangsungnya silaturahmi suporter Indonesia Damai II, pada hari Sabtu 6 Desember mendatang. Mereka berasal dari 65 komunitas suporter se-Indonesia, berasal dari Aceh sampai Wamena. Suporter Jakmania dari Jakarta siap menghadiri silaturahmi suporter Indonesia II di Malang, bersama puluhan komunitas suporter lainnya.




Ketua panitia Andri Sufiar SE menjelaskan komunitas suporter yang sudah memastikan hadir antara lain dari Jakmania Jakarta, Persitara (Jakarta Utara), Persita dan Persikota (Tangerang), Persikabo (Bogor), Persib (Bandung),PSIS (Semarang),Persis (Solo), PSIM (Jogjakarta),PSS (Sleman), Persijap (Jepara),Persik (Kediri),Persiba (Balikpapan),Deltras (Sidoarjo), Gresik United (Gresik),Persela (Lamongan), serta puluhan perwakilan suporter dari Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Papua dan berbagai daerah lainnya.

“Kegiatan kali ini lebih meriah dibanding silaturahmi suporter Indonesia Damai I di Malang,bulan Oktober 2006.Yang hadir juga jauh lebih banyak dibanding saat Indonesia Damai I tersebut,” paparnya kepada Malang Post kemarin.

Ditambahkan, kegiatan ini diselenggarakan untuk semakin mempersatukan seluruh supporter di tanah air. “Murni untuk perdamaian antar suporter se-Indonesia. Sama sekali tidak ada niatan maupun muatan apa-apa,” tegas pria yang akrab disapa Andri Lawang ini.

Bersamaan dengan silaturahmi suporter Indonesia Damai II selama sehari pada Sabtu 6 Desember yang direncanakan dihadiri Menegpora Dr.Adhyaksa Dault juga digelar Apel Akbar Anti Narkoba.

Beberapa acara digeber dalam silaturahmi ini antara lain Konvoi Suporter sekaligus penyambutan tamu yang merupakan konvoi berhadiah. Start dan finish di Stadion Gajayana, peserta konvoi diberi bendera suporter Indonesia Damai serta akan dipilih yang berpenampilan terunik tetapi tertib dan mendapat berbagai hadiah menarik.

Kemudian digelar sarasehan bertema ‘Olahraga, Kajian tentang Sportifitas dan Pendanaannya oleh Pemerintah’ di Hall Lantai III MOG Jalan Kawi. Sarasehan diikuti seluruh perwakilan supporter ini dihadiri Menegpora, Perwakilan Depdagri,Muspida Malang Raya,Akademisi dan tokoh pembina olahraga Malang Raya.
Selain itu, digelar festival band suporter, bursa oleh-oleh khas Malang, pertandingan sepakbola (fun soccer), pertandingan tinju amatir dan professional bertitel ‘Malang Superfight V’ memperebutkan piala Wali Kota Malang dan beberapa acara menarik lainnya.

Seluruh kegiatan ditutup Sabtu malam di Stadion Gajayana oleh Menegpora Adhyaksa Dault. Penutupan ditandai deklarasi supporter Indonesia Damai II dan sederet acara hiburan.Termasuk penampilan grup band supporter kebanggaan Arek Malang d’Kross yang menampilkan beberapa tokoh musisi dari Jakarta.
(sumber: MalangPost)
Read More…