Berburu Capolista


Siapapun yang memenangkan pertandingan malam ini di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), berhak atas kasta tertinggi Indonesia Super League (ISL). Meski untuk sementara. Baik Persija maupun tim tamu Arema, yang menang akan meraih 22 poin. Meski jumlah poin sama dengan Persela, tapi Arema maupun Persija masih unggul selisih gol.



Hingga pertandingan kedelapan, Persija yang berada di peringkat tiga, surplus 12 gol. Sedangkan Arema di peringkat lima dan bertanding sembilan kali, surplus tujuh gol. Kedua tim sama-sama mengantongi 19 poin. Sedangkan Persela, yang sudah bertanding 11 kali dengan poin 22, hanya surplus lima gol.

Tak heran kalau tensi laga yang bakal disiarkan langsung ANTV, kick off mulai 21.00 WIB, akan semakin tinggi. Apalagi secara tradisi, kedua tim juga sama-sama membawa nama besar dan gengsi sebagai tim papan atas di Indonesia.

Belum lagi dari lima kali pertemuan terakhir, rekor kedua tim sama. Yakni sama-sama sekali menang dan tiga kali seri. Arema terakhir mengalahkan Persija dalam final Copa Indonesia pertama, pada 19 November 2005 dengan skor 4-3. Sementara Persija, terakhir menang saat Ligina XII di Lebakbulus pada 11 Juni 2006 dengan skor 1-0.

Menariknya, kemenangan Arema atas Persija justru dihasilkan di SUGBK, stadion yang nanti malam, bakal dipakai Persija menjamu Arema. Tak heran jika Arema tetap optimis mampu mencetak kemenangan di partai tandang keempat mereka.

Apalagi, dalam tiga partai tandang sebelumnya, Arema selalu membawa pulang tiga poin. Yakni saat dijamu Persita, Persijap dan terakhir Persitara Jakarta Utara.
Hanya saja, dalam laga nanti malam, kondisi Arema tidak terlalu bagus. Skuad berjuluk Singo Edan ini, baru saja mengalami kekalahan menyakitkan 1-2 dari Bontang PKT di Stadion Kanjuruhan.

Bahkan dampak dari kekalahan tersebut, Manajer Arema, Ekoyono Hartono diskorsing enam bulan dan kiper muda Arema, Meiga Kurnia, diskorsing satu tahun.
Plus kartu merah untuk Emile Bertrand Mbamba dan kartu kuning untuk Hendra Ridwan. Keduanya dipastikan absen saat dijamu Persija.

Terlepas dari adanya kartu titipan atau tidak, namun absennya dua pemain itu, membuat pelatih Gusnul Yakin harus memutar otak. Termasuk merubah formasi dari 4-4-2 menjadi 4-5-1.

Pola permainan yang cenderung defensive itu, tidak lepas dari mandulnya dua striker lokal Arema. I Komang Mariawan dan Ali Usman. Selain itu, Arema juga mengantisipasi kecepatan yang dimiliki pemain-pemain Persija.

‘’Kita harus waspada dengan kecepatan dan skill individu pemain Persija yang sangat bagus. Jelas, kita tidak boleh lengah. Apalagi, Persija punya rekor bagus saat main di kandang,’’ ujar Gusnul Yakin, kemarin.

Karenanya, alternatif dengan memperkuat lini tengah, dianggap Gusnul sebagai cara terbaik untuk meredam serangan Persija. Termasuk mengantisipasi serangan gelombang, yang biasa dilakukan anak asuh Danurwindo.

‘’Tidak ada cara lain, kecuali mematikan suplai bola sejak dari lini tengah. Selain itu, kita juga harus mencari momen untuk bisa melakukan serangan. Semoga saja pertandingan berlangsung fair,’’ tandas mantan pelatih Persiter Ternate ini.

Sedang bagi Persija sendiri, kepercayaan diri yang cukup tinggi, kali ini dirasakan Bambang Pamungkas dkk. Bagaimana tidak, mereka baru saja meraih kemenangan lawan Deltras di Sidoarjo. Apalagi, peluang mereka berada di puncak klasemen, terbuka lebar.

‘’Tapi tidak boleh memandang rendah Arema. Mereka memang baru saja kalah di Malang. Namun semua itu tidak jaminan, kami bisa menang mudah lawan Arema di Jakarta,’’ kata Danurwindo, arsitek Macan Kemayoran.

Meski kehilangan dua pemainnya, Leo Soputan dan Agus Indra, tapi Danurwindo tidak terlalu risau. Mereka masih memiliki pemain pengganti yang tak kalah kualitas.
Bahkan mantan pelatih Persema ini sudah menyiapkan formasi super offensive untuk memaksakan meraih tiga poin. Yakni dengan memasang tridente, Aliyudin-Bambang Pamungkas-Greg Nwokolo.

‘’Sebagai tuan rumah, rasanya naif kalau kita tidak memasang target tiga poin. Bahkan kami yakin bisa merealisasikan target tersebut. Karena dengan perbedaan poin yang sangat tipis diantara tim-tim Superliga, donasi tiga poin, akan membantu kami bernafas lebih panjang di puncak klasemen,’’ tandas pelatih berambut putih ini.

Lantaran optimisme yang cukup tinggi itu pula, membuat Danurwindo mengaku tidak menyiapkan strategi khusus. Cukup seperti menghadapi tim-tim lain. (mpost)

Read More…

0 komentar: